Bagi anda pecinta ular mungkin ada baiknya
membaca artikel ini untuk memperkaya pengetahuan tentang seputar dunia ular
utamanya ular berbisa.
10. Ular Derik
Ular derik adalah jenis ular yang hanya
bisa ditemukan di daratan amerika, ular ini mudah dikenali dengan suara derik
yang berasal dari ekornya. Sebenarnya ular ini masih tergolong dari Pit Viper
yang mampu menyerang dengan jarak hingga dua pertiga panjang tubuhnya. The East
Diamondback (Si Punggung Berlian Timur) merupakan spesies yang paling
berbahaya/berbisa diamerika utara.
Uniknya ternyata jenis ular muda dianggap lebih berbahaya daripada ular dewasa dikarenakan ketidak mampuannya mengontrol jumlah racun yang disuntikkan.Sebagian besar ular derik memiliki racun hemotoxic yang mampu menghancurkan organ tubuh dan mengakibatkan koagulopati (pembekuan darah). Bahkan pada puncak tertentu gigitannya dapat mengakibatan kerusakan permanen meskipun telah dirawat secara itensif. Hasilnya bagian tergigit harus diamputasi bahkan dan lebih buruk lagi dapat mengakibatkan kematian. Namun dengan menggunakan Antivenin resiko kematian masih bisa dikurangi sebanyak 4 %.
Uniknya ternyata jenis ular muda dianggap lebih berbahaya daripada ular dewasa dikarenakan ketidak mampuannya mengontrol jumlah racun yang disuntikkan.Sebagian besar ular derik memiliki racun hemotoxic yang mampu menghancurkan organ tubuh dan mengakibatkan koagulopati (pembekuan darah). Bahkan pada puncak tertentu gigitannya dapat mengakibatan kerusakan permanen meskipun telah dirawat secara itensif. Hasilnya bagian tergigit harus diamputasi bahkan dan lebih buruk lagi dapat mengakibatkan kematian. Namun dengan menggunakan Antivenin resiko kematian masih bisa dikurangi sebanyak 4 %.
9.
Ular Death Adder
Tepatnya disebut The Death Addear,
ditemukan di Australia dan Papua Nugini. Ular ini adalah jenis ular pemburu
yang biasa menyerang mangsanya dengan menyergap secara diam – diam juga dikenal
sebagai ular yang memangsa sesama ular. Death Adder mempunyai bentuk yang mirip
dengan ular beludak seperti kepala berbentuk segitiga, pendek, dan lebar. Saat
menggigit mereka menyuntikkan 40 – 100 mg bisanya, dan perlu dikerahui gigitan
ular ini ermasuk yang paling berbahaya didunia. Racun neurotoxin yang dikeluarkan melalui gigitan dapat menyebabkan
kematian dalam 6 jm dikarenakan gagal pernapasan. Gejala puncak dapat dilihat
sekitar 24 – 48 jam setelah mengalami gigitan. Awalnya tingkat kematian akibat
gigitan Death Adder mencapai 50%, namun sejak ditemukannya Antivenin gigitan
Death Adder sudah bisa disembuhkan. Hal ini dikarenakan Antivenin mampu
memperlambat penyebaran toxin didalam tubuh. Death Adder juga dikenal dengan
ular yang mampu menyerang tercepat didunia, dari posisi diam-mematuk-kembali ke
posisi semula hanya membutuhkan waktu 0,13 detik.
8.
Viper
Vipers bisa ditemukan hampir seluruh
dunia, tetapi bisa dibilang yang paling berbisa adalah Saw Viper dan Chain Viper, yang banyak
ditemukan di wilayah Timur Tengah dan Asia Tengah, khususnya India, Cina dan
Asia Tenggara. Viper merupakan jenis ular
yang dikenal agresif dan bersifat nokturnal, selalu aktif setelah hujan.
Sebagian besar spesies ini memiliki racun yang menyebabkan gejala dimulai
dengan rasa sakit di bekas gigitan, selanjutnya diikuti dengan pembengkakan
yang cukup ekstrim. Salah satu akibat gigitan yang paling umum adalah
pendarahan pada gusi, penurunan tekanan darah dan denyut jantung. Serta rasa
panas pada bekas gigitan. Nekrosis biasanya hanya terbatas pada otot dekat
gigitan, tetapi bisa jadi lebih parah pada keadaan tertentu. Dari sepertiga
kasus akibat penderita gigitan viper mengalami muntah – muntah dan wajah yang
membengkak. Nyeri berat pada kepala dapat berlangsung selama 2-4 minggu.
Seringkali pembengkakan puncak pada bekas gigitan terjadi pada 48-72 jam. Kematian
akibat septikemia, sesak nafas atau kegagalan jantung biasa terjadi 1-14 hari atau lebih pasca gigitan.
7.
Cobra Philipina
Cobra Philipina merupakan jenis ular yang
mempunyai racun paling mematikan dari semua jenis Cobra. Mereka mampu
menyemburkan bisanya hingga sejauh 3 meter. Bisanya merupakan neurotoksin yang mampu
mengganggu fungsi jantung dan pernafasan yang dapat mengakibatkan neurotiksisitas,
paralis pada pernafasan dan juga kematian dalam setengah jam. Gigitan
hanyamengakibatkan luka kecil, namun neurotoksin mengganggu transmisi sinyal
saraf neuron otot. Gejalanya antara lain adalah kepala, mual, muntah, sakit
perut, diare, pusing, kolaps dan kejang-kejang.
6
Ular Harimau (Tiger Snake)
Hidup di wilayah Australia, Ular Harimau
memiliki racun neurotoksik yang sangat ampuh. Gigitannya dapat mengakibatkan
kematian dalam waktu 30 menit, namun jika korban mempunyai kondisi fisik cukup
bagus biasanya mampu bertahan dalam waktu 6-24 jam. Sebelum antivenin
dikembangkan, tingkat kematian akibat dari gigitan Ular Harimau mencapai
60-70%. Gejalanya bisa berupa rasa sakit pada bagian kaki dan leher, kesemutan,
mati rasa, berkeringat, kesulitan bernafas dan bahkan kelumpuhan. Ular Harimau
umumnya akan bersembunyi jika bertemu musuh, namun bisa menjadi cukup agresif
saat terpojok, dan mampu menyerang dengan akurasi yang tinggi.
5
Black Mamba
Balck Mamba banyak ditemukan di wilayah
benua Afrika. Mereka dikenal sangat agresif dan menyerang dengan serangan yang
mematikan. Black mamba juga mendapat gelar ular darat tercepat didunia yang
mampu menempuh kecepatan hingga 20 km/jam. Ular ini sangat menakutkan karena
bisa menyerang hingga 12 kali berturut-turut dan sebuah gigitan mampu membunuh
10 – 25 orang dewasa. Bisa Black Mamba merupakan jenis neurotoksin yang mampu
menyebar dengan cepat. Dalam setiap gigitannya bisa yang disuntikkan pada
korban sekitar 100-120 mg, namun namun terkadang dapat mencapai 400 mg. Dalam
50% kasus hanya dengan 0,25 mg bisa yang telah memasuki pembuluh darah cukup
untuk membunuh manusia. Gejala awal dari gigitan adalah rasa nyeri pada luka,
meskipun tidak separah ular dengan hemotoxins. Korban kemudian mengalami
kesemutan di mulut dan kaki, penglihatan ganda dan kabur, linglung, demam, air
liur berlebihan (mengeluarkan busa dari mulut dan hidung) dan mengalami ataksia
(hilangnya kontrol otot/kejang). Jika korban tidak menerima perhatian medis
secepatnya, gejala akan berkembang menjadi sakit perut yang parah, mual, muntah,
pucat, shock, nefrotoksisitas, toksisitas cardio dan kelumpuhan. Akhirnya
korban mengalami kejang-kejang, sesak napas, koma dan berujung pada kematian. Bila
tidak segera diatasi dengan antivenin, tingkat kematian hampir 100%, dan
merupakan yang tertinggi dari semua ular berbisa. Tergantung pada pada tingkat gigitan,
kematian bisa terjadi antara 15 menit - 3 jam setelah gigitan.
4 Taipan
Berada di Australia, bisa ular Taipan cukup
kuat untuk membunuh 12.000 marmut. Bisa Taipan sangat neurotoksik dan bekerja
dengan membekukan darah yang menutup saluran pembuluh darah. Sebelum munculnya
sebuah antivenin korban gigitan Taipan tidak terdeteksi, dan kematian biasanya
terjadi dalam waktu satu jam setelah gigitan. Bahkan setelah diberi antivenin,
korban harus tetap dirawat secara intensif. Dari segi morfologi, ekologi dan
perilaku ular Taipan dianggap sma dengan Black Mamba
3 Ular Welang
Othe Malayan atau Blue Krait atau Ular
Welang, sejauh ini merupakan spesies yang paling mematikan. Dapat ditemukan di
seluruh Asia Tenggara dan Indonesia. 50% dari gigitan dari Ular Welang sangat
mematikan dan berakibat fatal, bahkan setelah diatasi dengan antivenin. Ular
Welang merupakan jenis nokturnal, berburu dan memangsa ular lainnya, bahkan
terkadang memangsa sesamanya. Lebih agresif didalam kegelapan. Namun, secara
umum ular ini cukup pemalu dan lebih memilih bersembunyi daripada melawan.
Bisanya merupakan neurotoxin yang 16 kali lebih kuat dari bisa seekor Cobra.
Dengan cepat mengakibatkan kelumpuhan otot dengan dengan menghalangi fungsi
impuls saraf. Selanjutnya diikuti masa eksitasi parah (kram, tremor, kejang)
dan akhirnya lumpuh total. Untungnya gigitan Ular Welang jarang terjadi dikarenakan
sifat nokturnal mereka. Sebelum pengembangan antivenin, tingkat kematian akibat
gigitan adalah 85%. Bahkan meskipun telah diberi antivenin dengan cepat, belum
tentu menjamin keselamatan hidup korban. Kematian biasanya terjadi 6-12 jam
setelah mengalami gigitan.
2 Eastern Brown Snake
1/14, 000 ons bisa ular ini cukup untuk
membunuh manusia dewasa. Terdiri dari berbagai spesies, ular Easter Brown merupakan
jenis yang paling berbisa. Sayangnya, habitat yang disukai juga di sepanjang
pusat populasi utama Australia. East Brown dapat bergerak cepat, terkadang
agresif dalam keadaan tertentu dan sudah dikenal sering mengejar orang/hewan
dan berulang kali menganggu mereka (ular pendendam rupanya hahaha). Mesipun masih
remaja ular ini suah mampu membunuh manusia. Bisanya mengandung neurotoksin dan
koagulan darah. Untungnya dari sekian kasus gigitan hanya setengahnya
mengandung racun, dan jika memungkinkan
ular ini memilih untuk tidak menggigit. Mereka hanya bereaksi pada gerakan,
jadi jika kita bertemu Eastern Brown di alam liar sebaiknya jangan bergerak
agar tidak digigit.
1
Ular Fierce atau Inland Taipan
Ular ini memang layak berada di urutan
pertama. Inland Taipan merupakan jenis ular berbisa memiliki racun paling
mematikan dari semua spesies ular tanah di dunia. Hanya dengn bisanya sebanyak
110mg, Inland Taipan mampu membunuh 250.000 tikus atau setara dengan 100
manusia!
Luar biasa bukan. Dengan LD/50 dari
0.03mg/kg, ini sama saja 10 kali lebih kuat dari jenis ular Mojave, dan 50 kali
lebih kuat daripada Cobra biasa. Beruntunglah Inland Taipan tidak terlalu
agresif dan jarang ditemui oleh manusia di alam liar. Belum ada korban jiwa
pernah tercatat meskipun berpotensi membunuh manusia dewasa dalam waktu 45
menit.